Sengaja aku tak menatap wajah-wajah mereka. Namun, mereka bersalaman denganku sambil berbicara. Aku terpaksa menatap wajah-wajah itu. Aku bukanlah tetamu mereka. Aku kini ahli keluarga mereka.
Bila teringatkan betapa mereka sangat bersungguh untuk agama, aku semakin sedih. Anak-anak khususnya. Mereka bersalam denganku. Hatiku sangat terharu. Dan ia keluar tanpa dapat kukawal lagi.
Ia terus keluar saat ibu angkatku berbicara mohon maaf dan berterima kasih. Ia keluar lagi. Bukan aku saja, tetapi semua. Lambaian mereka tak berkesudahan hingga aku hilang dari pandangan.
Aku memandang ke bawah. Laut. Sangat membuatkan aku teringat anak-anak yang sangat akrab denganku sewaktu memancing. Adakah mereka akan terus seronok?
Selamat tinggal Pulau Kokos..
dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis (An-Najm:43)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan